Tawuran pada dasarnya hanya dilakukan oleh para preman yang tidak bermoral. Namun, pada periode antara tahun 1997-1999 kegiatan tercela tersebut malah dilakukan oleh para pelajar sekolah menengah tingkat atas sederajat. Dan yang paling sering melakukan tawuran ialah SMA, SMK, atau STM bahkan SMP yang mayoritas siswanya ialah laki-laki.
Contoh penyebab tawuran antar pelajar
Para pelajar bertawuran bukannya tanpa sebab. Penyebab tawuran umumnya adalah dendam. Dengan rasa kesetiakawanan yang tinggi para siswa tersebut akan membalas perlakuan yang disebabkan oleh siswa sekolah yang dianggap merugikan seorang siswa atau mencemarkan nama baik sekolah tersebut. Namun dengan sebab apapun kegiatan tersebut tentunya akan menyebabkan dampak yang negatif di berbagai pihak dan aspek. penyebab tawuran antar pelajar antara lain sebagai berikut:
A. Sebab karena dendam:
1. Dendam akibat pemalakan dan perampasan
Apabila seorang siswa dari suatu sekolah menengah atas dipalak atau dirampas uang dan hartanya, dia akan melapor kepada pentolan di sekolahnya. Kemudian pentolan itu akan mengumpulkan siswa untuk menghampiri siswa dari sekolah musuh ditempat dimana biasanya mereka menunggu bis atau kendaraan pulang. Apabila jumlah siswa dari sekolah musuh hanya sedikit, mereka akan balik memalak atau merampas siswa sekolah musuh tersebut. Tetapi jika jumlah siswa sekolah musuh tersebut seimbang atau lebih banyak, mereka akan melakukan kontak fisik.
2. Dendam akibat rasa iri akibat tidak dapat menjadi siswa di SEKOLAH yang diinginkan
Ketika seorang siswa mendaftar masuk ke SEKOLAH negeri, tetapi ia malah tidak diterima di sekolah tersebut. Dia akan masuk ke sekolah lain bahkan ia bisa bersekolah di sekolah swasta yang kualitasnya lebih rendah. Disebabkan oleh dendam pada sekolah yang dulu tidak menerimanya sebagai siswa, dia berusaha untuk membuat siswa yang bersekolah di sekolah tersebut merasa tidak nyaman. Dia akan memprofokasikan dan mencari-cari kesalahan sekolah tersebut agar akhirnya terjadi kontak fisik.
B. Sebab selain dendam
1. Ulang Tahun Sekolah
Ulang tahun sekolah Ketika sebuah sekolah berulang tahun, para siswa beberapa SMA, SMK, & STM di Jakarta merayakannya dengan merencanakan penyerangan ke berbagai SEKOLAH lain yang dianggap sebagai musuh sekolah tersebut.
2. Menjelang hari libur panjang/ hari pertama masuk setelah libur
Saat sehari menjelang hari libur/hari pertama masuk sekolah setelah libur, para siswa juga merencanakan penyerangan ke berbagai sekolah lain yang dianggap sebagai musuh sekolah tersebut.
3. Setelah UN
Setelah diumumkan hasil Ujian Nasional ini ialah yang paling menyenangkan dari segala penyebab tawuran. Tiga tahun bersekolah menuntut ilmu, diakhiri dengan kegiatan tawuran. Bertawuran setelah diumumkan hasil UN sudah menjadi tradisi meskipun akan menyebabkan kematian apabila tidak dapat bertahan. Walaupun dia bisa bertahan siswa tersebut akan tetap dikeluarkan dari sekolahnya.
Pelaku Tawuran:
Seperti yang kita ketahui, para profokator tawuran ialah seseorang siswa yang penuh dengan dendam. Ada beberapa julukan bagi para pelaku tawuran seperti pentolan dan gembelan. Pentolan adalah seorang pemimpin, siswa yang berani melukai tubuh musuhnya saat sedang tawuran. Dia berhak meminta sumbangan pada para siswa untuk alasan membeli BR(senjata tajam) yang akan digunakan saat tawuran. Dia juga berhak meminta uang untuk alasan diberikan kepada temannya yang terluka saat tawuran. Gembelan adalah seorang alumni atau seorang yang telah dikeluarkan dari sekolah. Dia juga memiliki hak yang sama seperti pentolan untuk meminta sumbangan.
Senjata yang digunakan saat tawuran:
Senjata yang digunakan saat tawuran ialah senjata tajam dan benda benda tumpul. Contohnya ialah Pedang Samurai, Kelewang, Bambu, Celurit, Kopel, Gear, Stik Baseball, Stik Golf, Molotov, dll. Apabila seorang tidak membawa senjata, dia akan menggunakan batu, kayu, atau bambu untuk melawan. Senjata tersebut biasanya disembunyikan dekat-dekat sekolah.
Kendaraan perang:
Kendaraan yang digunakan saat tawuran ialah bus yang mereka tumpangi saat pergi dan pulang sekolah. Mereka berkumpul ditempat yang mereka janjikan untuk berkumpul dan memberhentikan bus. Setelah itu mereka menaiki bus tersebut beramai-ramai. Disepanjang jalan mereka meneriakkan yel-yel sekolah mereka saat melewati sekolah lain. Kereta juga mereka jadikan tempat bertawuran ketika ada sejumlah siswa dari sekolah lain yang ada di kereta tersebut. Apabila mereka tidak menemukan siswa sekolah lain di kereta tersebut mereka telah mempersiapkan bebatuan ditas mereka untuk melempari siswa sekolah lain yang mereka temui sepanjang perjalanan.
Akibat Tawuran:
Aspek Fisik: Tawuran dapat menyababkan kematian dan luka berat bagi para siswa. Kerusakan yang parah pada kendaraan dan kaca gedung atau rumah yang terkena lemparan batu.
Aspek Mental: Tawuran dapat menyebabkan trauma pada para siswa yang menjadi korban, merusak mental para generasi muda, dan menurunkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar